8. Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme
Seseorang atau
suatu kelompok dapat dikatakan sebagai etnosentrisme apabila mana ia menganggap
suatu nilai dan pendapatnya yang dianggap baik dan itu dijadikannya mutlak
sebagai penilaianya dalam kebudayaan lain. Dan selalu berpendirian keras untuk
menjaga nilai tersebut, tidak melihat dari pengetahuan yang lainnya walau pun
menurutnya ia anggap paling benar dan pernyataan yang berbeda dengan dia
menurtnya adalah kurang benar (salah).
Dan sedangkan
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini
dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat
manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan
yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik
suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik,
kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan
diskriminasi. Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu ;
- Diskriminasi langsung ialah terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama
- .Diskriminasi tidak langsung ialah terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Sebab-sebab
timbulnya prasangka dan diskriminasi :
·
Berlatar belakang sejarah.
·
Dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan
situasional.
·
Bersumber dari factor
kepribadian.
·
Berlatang belakang perbedaan
keyakinan, kepercayaan dan agama.
Usaha-usaha
mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi :
·
Perbaikan kondisi sosial
ekonomi.
·
Perluasan kesempatan belajar.
·
Sikap terbuka dan sikap lapang.
Bila perbedaan
kepentingan terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok
etnis, kelompok agama, kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan
minoritas. Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang
lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai
pertentangan yang kasar atau perang. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi
tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan.
Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai
kepaa lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
Ref : wikipedia.co.id
No comments:
Post a Comment